Wilujeng Sumping .....

join with me ...
being my ................
....
...
...
...
...

Pages

Rabu, 11 Mei 2011

SEARCHING (PENCARIAN) ...

Searching
searching ( pencarian ) adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama (baik bertupe dasar atau bertipe bentukan. Metoe yang di pakai bisa pencarian beruntun ( sequential search) hingga algoritma pencarian yang lebih maju yaitu pencarian bagidua (binary search).
Pengurutan
Pengurutan (sorting) adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut urutan dan susunan tertentu. Masalah pengurutan dapat ditulis sebagai berikut:
Diberikan larik L dengan n elemen yang sudah terdefinisi elemen-elemennya.
Urutan larik tersebut sehingga tersusun secara menaik (ascending):
L[1] ≤ L[2] ≤ L[3] ≤....≤ L[n]

Atau secara menurun (descending):
L[1] ≥ L[2] ≥ L[3] ≥ ....≥ L[n]

Data yang diurut dapat berupa data bertipe dasar atau tipe terstruktur (record).

Penjumlahan 2 Buah Matrix

Penjumlahan dua buah matriks A dan B menghasilkan matriks C, atau A+B = C. Penjumlahan dua buah matriks dapat dilakukan bila ukuran matriks A dan ukuran matriks B sama dan kedua matriks sudah terdefinisi nilainya. Matriks C akan berukuran sama dengan matriks A dan B.
Penjumlahan matriks A dan B didefinisikan sebagai berikut :
C [i,j] = A [i,j] + B [i,j] untuk semua i dan j.
Perkalian 2 Buah Matrix
Perkalian dua buah matriks A dan B menghasilkan matriks C, yaitu C = A x B. mengalikan dua buah matriks lebih rumit daripada menjumlahkan keduanya. Syarat perkalian matriks A dan matriks B, jumlah kolom matriks A harus sama dengan jumlah baris matriks B.

Misalkan A [1..m,1..n] dan B [1..n,1..p], yang dalam hal ini,
m adalah jumlah baris matriks A,
n adalah jumlah kolom matriks A dan jumlah baris matriks B,
p adalah jumlah kolom matriks B.
hasil perkalian A dan B menghasilkan matriks c[1..m,1..p]

algoritma perkalian matriks:
inisialisasi C [i,j] dengan 0, untuk i = 1,2,...,m dan j = 1,2,...,p.
untuk setiap baris i = 1,2,...,m pada matriks A lakukan:
untuk setiap baris j = 1,2,...,p pada matriks B lakukan:
untuk setiap baris k = 1,2,...,n pada matriks B lakukan:
C [i,j] = C [i,j] + A [i,k] * B [k,j]


Sumber : Modul Algoritma semester II disusun oleh : Try Ginanjar S.Kom,M.Si

Jumat, 15 April 2011

procedure
KONSEP PEMROGRAMAN PROSEDURAL

Ketika program yang dibuat sudah terlalu panjang, ratusan bahkan puluhan ribu baris,sehingga kita mengalami kesulitan untuk memahami jalannya program secara keseluruhan,maka ada baiknya bila program tersebut dipecah menjadi beberapa bagian yang biasanyadisebut modul, subprogram atau subrutin. Konsep semacam ini biasa disebut dengan pemrograman procedural.
Memecah program menjadi modul-modul tentunya akan lebih memudahkan dalam mencarikesalahan, memperbaiki serta membuat dokumentasinya. Pembuatan modul di TurboPascal dibagi dua jenis yaitu : Prosedur dan Fungsi. Prosedur atau Fungsi adalah suatu modul program yang terpisah dari program utama,diletakan dalam blok tersendiri yang berfungsi sebagai bagian dari program. Setiap prosedur diawali dengan kata cadangan
( reserver word)Procedure, sedangkan Fungsi diawali dengan kata cadangan function.
Prosedur atau Fungsi banyak digunakan pada program terstruktur, karena :
1. Merupakan penerapan konsep modular, yaitu memecah program menjadi modul-modul atau subprogram-subprogam yang lebih sederhana.
2. Untuk hal-hal yang sering dilakukan berulang-ulang, cukup dituliskan sekali saja dalam prosedur dan dapat dipanggil atau dipergunakan sewaktu-waktu bila diperlukan.
Parameter
Secara sederhana parameter merupakan variabel yang dituliskan di dalam kurung setelah nama prosedur atau fungsi. Dalam pembuatan program biasanya diperlukan pertukaraninformasi antara prosedur atau fungsi, serta pada blok progam utama dimana namaprosedur atau fungsi tersebut dipanggil.
Berdasarkan penulisannya terdapat 2 jenis parameter, yaitu :
parameter formal ( formal parameter) dan parameter actual (actual parameter).
Parameter formal adalah parameter yang disertakan/dituliskan pada saat pendefinisianprosedur/fungsi itu sendiri. Sedangkan
Parameter actual adalah parameter yang disertakan pada saat pemanggilanprosedur/fungsi tersebut di blok program utama.




Berdasarkan tujuannya terdapat 3 jenis parameter formal :
1. Parameter masukan( input parameter)
, yaitu : parameter yang nilainya berfungsisebagai masukan untuk prosedur/fungsi, jenis parameter ini kadang disebut jugaparameter nilai (value parameter atau parameter by value ).
2.Parameter keluaran( output parameter)
, yaitu : parameter yang berfungsi untuk menampung keluaran yang dihasilkan oleh prosedur.
3.Parameter masukan/keluaran (input/output parameter )
adalah parameter yangberfungsi sebagai “pintu” masuk dan keluar bagi prosedur tersebut. Parameter keluaran (output parameter )dan parameter masukan/keluaran (input/output parameter )
kadang disebut parameter acuan (reference parameter atau parameter by reference).

Kamis, 31 Maret 2011

FUNGSI

Algoritma Pemrograman
FUNGSI

• Fungsi adalah modul program yang
memberikan/mengembalikan (return)
sebuah nilai dan tipe tertentu (tipe dasar
atau tipe bentukan)
Pendefinisian Fungsi
• Sebagaimana halnya dengan prosedur, fungsi diakses
dengan memanggil namanya. Selain itu, fungsi juga
dapat mengandung daftar parameter formal
• Parameter pada fungsi selalu merupakan parameter
masukan. Jenis parameter masukan pada fungsi
disebabkan oleh kenyataan bahwa parameter pada
fungsi merupakan masukan yang digunakan oleh fungsi
tersebut untuk menghasilkan nilai
• Struktur fungsi sama dengan struktur algoritma yang
sudah dikenal sebelumnya:
– ada bagian header yang berisi nama fungsi dan spesifikasi
fungsi
– bagian Deklarasi
– badan fungsi

Notasi algoritma untuk mendefinisikan
fungsi
function NamaFungsi(input daftar parameter formal)→ →→ →tipe hasil
{ Spesifikasi fungsi, menjelaskan apa yang dilakukan dan yang
dikembalikan oleh fungsi. }
DEKLARASI
{ semua nama yang dipakai dalam algoritma fungsi
dideklarasikan di sini. Nama yang didefinisikan di dalam
Deklarasi lokal hanya dikenal dan dipakai di dalam fungsi
ini saja }
DESKRIPSI:
{ badan fungsi, berisi kumpulan instruksi untuk menghasilkan
nilai yang akan dikembalikan oleh fungsi }
return hasil { pengembalian nilai yang dihasilkan fungsi }
Perihal fungsi
• Tipe hasil menspesifikasikan tipe nilai yang diberikan
oleh fungsi. Nilai yang diberikan oleh fungsi dapat
bertipe dasar maupun bertipe bentukan. Sebagaimana
halnya pada prosedur, parameter fungsi pada fungsi
tidak selalu harus ada
• Semua nama peubah/konstanta yang hanya berlaku di
dalam fungsi saja dideklarasikan di dalam bagian
Deklarasi (lokal). Nama yang didefinisikan di dalam
bagian Deklarasi fungsi hanya dikenal dan berlaku di
dalam fungsi yang bersangkutan saja, fungsi lain atau
program utama tidak dapat menggunakannya

Pemanggilan Fungsi
• Fungsi diakses dengan cara memanggil
namanya dari program pemanggil, diikuti
dengan daftar parameter aktual (bila ada)
• Karena fungsi menghasilkan nilai, maka nilai
tersebut dapat ditampung dalam sebuah peubah
yang bertipe sama dengan tipe fungsi atau nilai
yang dikembalikan oleh fungsi dapat langsung
dimanipulasi. Parameter aktual dapat berupa
konstanta, nama konstanta, atau nama peubah
Contoh 1: Fungsi untuk menghasilkan
nilai F(x)= x2+2x–3, x R
• F adalah nama fungsi, tipenya real
• x adalah parameter (by value) formal
• Di dalam badan fungsi, nilai yang dihasilkan oleh fungsi
dikembalikan (return) ke titik pemanggilan:
return x*x + 2*x – 3
function F(input x:real) → real
{ Mengembalikan nilai F(x) = x2 + 2x – 3, x Є R }
DEKLARASI
{ tidak ada }
DESKRIPSI:return x*x + 2*x – 3

Contoh 2: Pemanggilan Fungsi F(x)=
x2+2x–3, x R
• Fungsi dapat dipanggil dari program utama atau dari modul program lain. Di
dalam DEKLARASI program pemanggil harus dideklarasikan prototip atau
header fungsi yang digunakan. Pendeklarasian prototip fungsi di dalam
DEKLARASI diperlukan agar fungsi tersebut dikenal oleh program
pemanggil serta cara fungsi dipanggil
• Fungsi dari Contoh 1 dapat dipanggil untuk menampilkan tabel nilai-nilai x
dan F(x) di dalam selang [10,15] dengan Δx = 0.5 seperti contoh berikut:
Algoritma
CONTOH_PEMANGGILAN_FUNGSI
{ Program utama untuk
pemanggilan
fungsi F }
DEKLARASI
x : real
function F(input x:real) → real
{ Mengembalikan nilai F(x) = x2
+
2x – 3, x Є R }
return x*x + 2*x - 3
DESKRIPSI:
write(‘-------------------‘)
write(‘ x F(x) ‘)
write(‘-------------------‘)
x ← 10.0
while x ≤ 15.0 do
write(x,‘ ‘,F(x))
x ← x + 0.5
endwhile
write(‘-------------------‘)

Penggunaan Prosedur atau Fungsi?
• Fungsi lebih tepat digunakan apabila modul program
mengembalikan sebuah nilai, sementara prosedur
digunakan bila modul menghasilkan efek netto dari (satu
atau) sekumpulan aksi. Namun dalam praktek, seringkali
perbedaan antara keduanya tidak jelas, karena sebuah
prosedur dapat juga ditulis sebagai fungsi, demikian pula
sebaliknya. Pemilihan apakah sebuah modul
direalisasikan sebagai fungsi atau prosedur bergantung
pada kebutuhan dan seni memprogram
• Fungsi dapat dikonversikan sebagai prosedur dengan
menyatakan nilai yang dikembalikan oleh fungsi tersebut
sebagai parameter keluaran prosedur. Demikian juga,
prosedur yang mempunyai satu buah parameter
keluaran dapat ditulis sebagai fungsi dengan
menyatakan parameter keluaran sebagai nilai yang
dikembalikan oleh fungsi
Mengubah fungsi menjadi prosedur
Contoh:
fungsi Maks
dan program
utama untuk
menentukan
bilangan
terbesar di
antara dua
buah bilangan
Algoritma MENENTUKAN_MAKSIMUM
{ Program utama yang memanggil fungsi
MAKS
untuk menentukan nilai maksimum dari dua
buah
bilangan buat a dan b. }
DEKLARASI (* Program Utama *)
a, b : integer
function Maks(input a,b : integer)→
integer
{ Mengembalikan harga terbesar dari a dan
b }
DEKLARASI (* Fungsi *)
{ tidak ada }
DESKRIPSI : (* Fungsi *)
if a ≥ b then
return a
else
return b
endif
DESKRIPSI : (* Program Utama *)
read(a,b)
write(Maks(a,b))

Di samping
sebagai fungsi,
fungsi Maks
juga dapat
dituliskan
sebagai
prosedur
TentukanMaks
dan program
utama
Algoritma MENENTUKAN_MAKSIMUM
{ Program utama yang memanggil prosedur
TentukanMaks
untuk menentukan nilai maksimum dua buah
bilangan
bulat a dan b }
DEKLARASI (* Program Utama *)
a, b, m : integer
procedure TentukanMaks(input a,b :
integer, output
maks : integer)
{ Menentukan nilai terbesar dari a dan b
}
{ K.awal: a dan b sudah terdefinisi nilai
}
{ K.akhir: maks berisi nilai terbesar
dari a atau b }
DEKLARASI (* Prosedur *)
{ tidak ada }
DESKRIPSI : (* Prosedur *)
if a ≥ b then
maks ← a
else
maks ← b
endif
DESKRIPSI : (* Program Utama *)
read(a,b)
TentukanMaks(a,b,m)
write(m)
Mengubah
prosedur
menjadi fungsi
Contoh:
prosedur
HitungRataRata
dan program
utama untuk
menghitung nilai
rata-rata dari
sejumlah data
bilangan bulat
Algoritma MENGHITUNG_RATA_RATA
{ Program utama untuk menghitung nilai rata-rata N
buah bilangan bulat yang dibaca dari piranti masukan}
DEKLARASI (* Program Utama *)
Ndata : integer
rerata : real
procedure HitungRataRata(input N : integer, output
rata : real)
{ Menghitung nilai rata-rata N buah bilangan bulat }
{ K.awal: N berisi banyaknya bilangan bulat, N > 0 }
{ K.awal: rata berisi rata-rata seluruh bilangan }
DEKLARASI (* Prosedur *)
x : integer { data bilangan bulat yang dibaca
dari piranti masukan }
k : integer { pencacah banyak bilangan }
jumlah : integer { jumlah seluruh bilangan }
DESKRIPSI : (* Prosedur *)
jumlah ← 0 { inisialisasi penjumlah }
for k ← 1 to N do
read(x)
jumlah ← jumlah + x
endfor
rata ← jumlah/N { rata-rata seluruh bilangan }
DESKRIPSI : (* Program Utama *)
read(Ndata)
HitungRataRata(Ndata,rerata)
write(rerata)

Prosedur
HitungRataRata
memiliki satu
parameter keluaran,
karena itu ia dapat
diubah menjadi fungsi.
Apabila ditulis sebagai
fungsi, maka
parameter keluaran
rata tidak diperlukan
lagi, karena nilai rata
merupakan nilai yang
dihasilkan (return
value) oleh fungsi
Algoritma MENGHITUNG_RATA_RATA
{ Program utama untuk menghitung nilai rata-rata
N buah
bilangan bulat yang dibaca dari piranti masukan
}
DEKLARASI (* Program Utama *)
Ndata : integer
rerata : real
function RataRata(input N : integer) → real
{ Menghitung nilai rata-rata N buah bilangan
bulat yang
dibaca dari piranti masukan. Rata-rata bilangan
merupakan nilai yang dikembalikan oleh fungsi }
DEKLARASI (* Fungsi *)
x : integer {data bilangan bulat}
k : integer {pencacah banyak bilangan}
jumlah : integer {jumlah seluruh bilangan}
DESKRIPSI : (* Fungsi *)
jumlah ← 0 { inisialisasi penjumlah }
for k ← 1 to N do
read(x)
jumlah ← jumlah + x
endfor
return jumlah/N {rata-rata seluruh bilangan}
DESKRIPSI : (* Program Utama *)
read(Ndata)
write(RataRata(Ndata))
Summary
• Fungsi adalah modul program yang memberikan/mengembalikan
(return) sebuah nilai dan tipe tertentu (tipe dasar atau tipe bentukan)
• Struktur fungsi terdiri dari bagian header, bagian Deklarasi dan
badan fungsi
• Semua nama peubah/konstanta yang hanya berlaku di dalam fungsi
saja dideklarasikan di dalam bagian Deklarasi (lokal). Nama yang
didefinisikan di dalam bagian Deklarasi fungsi hanya dikenal dan
berlaku di dalam fungsi yang bersangkutan saja, fungsi lain atau
program utama tidak dapat menggunakannya
• Fungsi diakses dengan cara memanggil namanya dari program
pemanggil, diikuti dengan daftar parameter aktual (bila ada)
• Fungsi dapat dikonversikan sebagai prosedur, demikian juga
prosedur yang mempunyai satu buah parameter keluaran dapat
ditulis sebagai fungsi.

VARIABEL GLOBAL DAN LOCAL

Variabel Global dan Variabel Lokal Dalam Algoritma


Variabel Global dan Variabel Lokal

Variabel Global adalah variabel yang dikenal di seluruh badan program dan di definisikan di dalam program utama.

Variabel Lokal adalah variabel yang hanya dikenal di badan program yang mendefinisikannya, di definisikan di prosedure atau fungsi.

Contoh :
Program <Nama Program>
Var A : Tipe variabel {Variabel Global}

Procedure / Fungsi
Var C : Tipe Variabel {Variabel Lokal}

Dari contoh diatas A adalah variabel global karena A didefinisikan di program utama sehingga bisa dikenal oleh seluruh badan program. Sedahg variabel C adalah variabel lokal dan hanya dikenal di tempat didefinisikannya.

http://www.likmi.ac.id/

The "Baudot" Code

Binary
Decimal
Hex
Octal
Letter
U.S.
Figures
CCITT No.2
Figures
00000
0
0
0
N/A
N/A
N/A
00001
1
1
1
E
3
3
00010
2
2
2
LF
LF
LF
00011
3
3
3
A
-
-
00100
4
4
4
Space
Space
Space
00101
5
5
5
S
BELL
'
00110
6
6
6
I
8
8
00111
7
7
7
U
7
7
01000
8
8
10
CR
CR
CR
01001
9
9
11
D
$
WRU
01010
10
A
12
R
4
4
01011
11
B
13
J
'
Bell
01100
12
C
14
N
,
,
01101
13
D
15
F
!
!
01110
14
E
16
C
:
:
01111
15
F
17
K
(
(
10000
16
10
20
T
5
5
10001
17
11
21
Z
"
+
10010
18
12
22
L
)
)
10011
19
13
23
W
2
2
10100
20
14
24
H
#
£
10101
21
15
25
Y
6
6
10110
22
16
26
P
0
0
10111
23
17
27
Q
1
1
11000
24
18
30
O
9
9
11001
25
19
31
B
?
?
11010
26
1A
32
G
&
&
11011
27
1B
33
Figures Shift
Figures Shift
Figures Shift
11100
28
1C
34
M
.
.
11101
29
1D
35
X
/
/
11110
30
1E
36
V
;
=
11111
31
1F
37
Letters Shift
Letters Shift
Letters Shift

http://www.dataip.co.uk/Reference/BaudotTable.php
EBCDIC (Inggris: Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) adalah kode 8 - bit untuk huruf yang dipakai pada sistem operasi komputer merk IBM, seperti z/OS, OS/390, VM, VSE, OS/400, dan i5/OS. Kode EBCDIC ini juga dipakai untuk beberapa jenis komputer lain seperti Fujitsu-Siemens BS2000/OSD, HP MPE/iX, dan Unisys MCP. Kode ini merupakan pengembangan dari kode 6-bit yang dipakai untuk kartu berlubang (punched card) pada komputer IBM antara akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an.
Variasi dari kode EBCDIC ini disebut CCSID 500 yang ditampilkan pada tabel di bawah ini dalam format bilangan komputer hexadesimal. Kode 00 sampai 3F dipakai untuk huruf kendali, kode 40 untuk spasi, dll.

-0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -A -B -C -D -E -F
0- NUL
00
SOH
01
STX
02
ETX
03
SEL
 
HT
09
RNL
 
DEL
7F
GE
 
SPS
 
RPT
 
VT
0B
FF
0C
CR
0D
SO
0E
SI
0F
1- DLE
10
DC1
11
DC2
12
DC3
13
RES
ENP
 
NL
 
BS
08
POC
 
CAN
18
EM
19
UBS
 
CU1
 
IFS
1C
IGS
1D
IRS
1E
IUS
ITB
1F
2- DS
 
SOS
 
FS
 
WUS
 
BYP
INP
 
LF
0A
ETB
17
ESC
1B
SA
 
SFE
 
SM
SW
 
CSP
 
MFA
 
ENQ
05
ACK
06
BEL
07
3-
 

 
SYN
16
IR
 
PP
 
TRN
 
NBS
 
EOT
04
SBS
 
IT
 
RFF
 
CU3
 
DC4
14
NAK
15

 
SUB
1A
4- SP
20
RSP
A0
â
E2
ä
E4
à
E0
á
E1
ã
E3
å
E5
ç
E7
ñ
F1
[
5B
.
2E
<
3C
(
28
+
2B
!
21
5- &
26
é
E9
ê
EA
ë
EB
è
E8
í
E0
î
EE
ï
EF
ì
ED
ß
DF
]
5D
$
24
*
2A
)
29
;
3B
^
5E
6- -
2D
/
2F
Â
C2
Ä
C4
À
C0
Á
C1
Ã
C3
Å
C5
Ç
C7
Ñ
D1
¦
A6
,
2C
%
25
_
5F
>
3E
?
3F
7- ø
F8
É
C9
Ê
CA
Ë
CB
È
C8
Í
CD
Î
CE
Ï
CF
Ì
CC
`
60
:
3A
#
23
@
40
'
27
=
3D
"
22
8- Ø
D8
a
61w
b
62
c
63
d
64
e
65
f
66
g
67
h
68
i
69
«
AB
»
BB
ð
F0
ý
FD
þ
FE
±
B1
9- °
B0
j
6A
k
6B
l
6C
m
6D
n
6E
o
6F
p
70
q
71
r
72
ª
AA
º
BA
æ
E6
¸
B8
Æ
C6
¤
A4
A- µ
B5
~
7E
s
73
t
74
u
75
v
76
w
77
x
78
y
79
z
7A
¡
A1
¿
BF
Ð
D0
Ý
DD
Þ
DE
®
AE
B- ¢
A2
£
A3
¥
A5
·
B7
©
A9
§
A7

B6
¼
BC
½
BD
¾
BE
¬
AC
|
7C
¯
AF
¨
A8
´
B4
×
D7
C- {
7B
A
41
B
42
C
43
D
44
E
45
F
46
G
47
H
48
I
49
SHY
AD
ô
F4
ö
F6
ò
F2
ó
F3
õ
F5
D- }
7D
J
4A
K
4B
L
4C
M
4D
N
4E
O
4F
P
50
Q
51
R
52
¹
B9
û
FB
ü
FC
ù
F9
ú
FA
ÿ
FF
E- \
5C
÷
F7
S
53
T
54
U
55
V
56
W
57
X
58
Y
59
Z
5A
²
82
Ô
D4
Ö
D6
Ò
D2
Ó
D3
Õ
D5
F- 0
30
1
31
2
32
3
33
4
34
5
35
6
36
7
37
8
38
9
39
³
83
Û
D8
Ü
DC
Ù
D9
Ú
DA
EO
 

http://id.wikipedia.org/wiki/EBCDIC

KODE BCDIC

SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code)
SBCDIC merupakan kode biner perkembangan dari BCD. BCD dianggap
tanggung, karena masih ada 6 kombinasi yang tidak dipergunakan. SBCDIC
menggunakan kombinasi 6 bit sehingga lebih banyak kombinasi yang bisa
dihasilkan sebanyak 64 kombinasi, yaitu 10 kode untuk digit angka, 26 kode
untuk huruf, dan sisanya karakter-karakter khusus yang dipilih.
imoetzdewirocketmailcom.blogspot.com

KODE ASCII

ASCII

Dari Wikipedia bAhasa Indonesia, ensiklopedia bebaS
(http://id.wikipedia.org/wiki/ASCII)
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal.


Tabel Karakter ASCII

Tabel berikut berisi karakter-karakter ASCII . Dalam sistem operasi Windows dan MS-DOS, pengguna dapat menggunakan karakter ASCII dengan menekan tombol Alt+[nomor nilai ANSI (desimal)]. Sebagai contoh, tekan kombinasi tombol Alt+87 untuk karakter huruf latin "W" kapital.
Karakter Nilai Unicode
(heksadesimal)
Nilai ANSI ASCII
(desimal)
Keterangan
NUL 0000 0 Null (tidak tampak)
SOH 0001 1 Start of heading (tidak tampak)
STX 0002 2 Start of text (tidak tampak)
ETX 0003 3 End of text (tidak tampak)
EOT 0004 4 End of transmission (tidak tampak)
ENQ 0005 5 Enquiry (tidak tampak)
ACK 0006 6 Acknowledge (tidak tampak)
BEL 0007 7 Bell (tidak tampak)
BS 0008 8 Menghapus satu karakter di belakang kursor (Backspace)
HT 0009 9 Horizontal tabulation
LF 000A 10 Pergantian baris (Line feed)
VT 000B 11 Tabulasi vertikal
FF 000C 12 Pergantian baris (Form feed)
CR 000D 13 Pergantian baris (carriage return)
SO 000E 14 Shift out (tidak tampak)
SI 000F 15 Shift in (tidak tampak)
DLE 0010 16 Data link escape (tidak tampak)
DC1 0011 17 Device control 1 (tidak tampak)
DC2 0012 18 Device control 2 (tidak tampak)
DC3 0013 19 Device control 3 (tidak tampak)
DC4 0014 20 Device control 4 (tidak tampak)
NAK 0015 21 Negative acknowledge (tidak tampak)
SYN 0016 22 Synchronous idle (tidak tampak)
ETB 0017 23 End of transmission block (tidak tampak)
CAN 0018 24 Cancel (tidak tampak)
EM 0019 25 End of medium (tidak tampak)
SUB 001A 26 Substitute (tidak tampak)
ESC 001B 27 Escape (tidak tampak)
FS 001C 28 File separator
GS 001D 29 Group separator
RS 001E 30 Record separator
US 001F 31 Unit separator
SP 0020 32 Spasi
 ! 0021 33 Tanda seru (exclamation)
" 0022 34 Tanda kutip dua
# 0023 35 Tanda pagar (kres)
$ 0024 36 Tanda mata uang dolar
 % 0025 37 Tanda persen
& 0026 38 Karakter ampersand (&)
0027 39 Karakter Apostrof
( 0028 40 Tanda kurung buka
) 0029 41 Tanda kurung tutup
* 002A 42 Karakter asterisk (bintang)
+ 002B 43 Tanda tambah (plus)
, 002C 44 Karakter koma
- 002D 45 Karakter hyphen (strip)
. 002E 46 Tanda titik
/ 002F 47 Garis miring (slash)
0 0030 48 Angka nol
1 0031 49 Angka satu
2 0032 50 Angka dua
3 0033 51 Angka tiga
4 0034 52 Angka empat
5 0035 53 Angka lima
6 0036 54 Angka enam
7 0037 55 Angka tujuh
8 0038 56 Angka delapan
9 0039 57 Angka sembilan
 : 003A 58 Tanda titik dua
 ; 003B 59 Tanda titik koma
< 003C 60 Tanda lebih kecil
= 003D 61 Tanda sama dengan
> 003E 62 Tanda lebih besar
 ? 003F 63 Tanda tanya
@ 0040 64 A keong (@)
A 0041 65 Huruf latin A kapital
B 0042 66 Huruf latin B kapital
C 0043 67 Huruf latin C kapital
D 0044 68 Huruf latin D kapital
E 0045 69 Huruf latin E kapital
F 0046 70 Huruf latin F kapital
G 0047 71 Huruf latin G kapital
H 0048 72 Huruf latin H kapital
I 0049 73 Huruf latin I kapital
J 004A 74 Huruf latin J kapital
K 004B 75 Huruf latin K kapital
L 004C 76 Huruf latin L kapital
M 004D 77 Huruf latin M kapital
N 004E 78 Huruf latin N kapital
O 004F 79 Huruf latin O kapital
P 0050 80 Huruf latin P kapital
Q 0051 81 Huruf latin Q kapital
R 0052 82 Huruf latin R kapital
S 0053 83 Huruf latin S kapital
T 0054 84 Huruf latin T kapital
U 0055 85 Huruf latin U kapital
V 0056 86 Huruf latin V kapital
W 0057 87 Huruf latin W kapital
X 0058 88 Huruf latin X kapital
Y 0059 89 Huruf latin Y kapital
Z 005A 90 Huruf latin Z kapital
[ 005B 91 Kurung siku kiri
\ 005C 92 Garis miring terbalik (backslash)
] 005D 93 Kurung sikur kanan
^ 005E 94 Tanda pangkat
_ 005F 95 Garis bawah (underscore)
` 0060 96 Tanda petik satu
a 0061 97 Huruf latin a kecil
b 0062 98 Huruf latin b kecil
c 0063 99 Huruf latin c kecil
d 0064 100 Huruf latin d kecil
e 0065 101 Huruf latin e kecil
f 0066 102 Huruf latin f kecil f
g 0067 103 Huruf latin g kecil
h 0068 104 Huruf latin h kecil
i 0069 105 Huruf latin i kecil
j 006A 106 Huruf latin j kecil
k 006B 107 Huruf latin k kecil
l 006C 108 Huruf latin l kecil
m 006D 109 Huruf latin m kecil
n 006E 110 Huruf latin n kecil
o 006F 111 Huruf latin o kecil
p 0070 112 Huruf latin p kecil
q 0071 113 Huruf latin q kecil
r 0072 114 Huruf latin r kecil
s 0073 115 Huruf latin s kecil
t 0074 116 Huruf latin t kecil
u 0075 117 Huruf latin u kecil
v 0076 118 Huruf latin v kecil
w 0077 119 Huruf latin w kecil
x 0078 120 Huruf latin x kecil
y 0079 121 Huruf latin y kecil
z 007A 122 Huruf latin z kecil
{ 007B 123 Kurung kurawal buka
¦ 007C 124 Garis vertikal (pipa)
} 007D 125 Kurung kurawal tutup
~ 007E 126 Karakter gelombang (tilde)
DEL 007F 127 Delete

0080 128 Dicadangkan

0081 129 Dicadangkan

0082 130 Dicadangkan

0083 131 Dicadangkan
IND 0084 132 Index
NEL 0085 133 Next line
SSA 0086 134 Start of selected area
ESA 0087 135 End of selected area

0088 136 Character tabulation set

0089 137 Character tabulation with justification

008A 138 Line tabulation set
PLD 008B 139 Partial line down
PLU 008C 140 Partial line up

008D 141 Reverse line feed
SS2 008E 142 Single shift two
SS3 008F 143 Single shift three
DCS 0090 144 Device control string
PU1 0091 145 Private use one
PU2 0092 146 Private use two
STS 0093 147 Set transmit state
CCH 0094 148 Cancel character
MW 0095 149 Message waiting

0096 150 Start of guarded area

0097 151 End of guarded area

0098 152 Start of string

0099 153 Dicadangkan

009A 154 Single character introducer
CSI 009B 155 Control sequence introducer
ST 009C 156 String terminator
OSC 009D 157 Operating system command
PM 009E 158 Privacy message
APC 009F 158 Application program command

00A0 160 Spasi yang bukan pemisah kata
¡ 00A1 161 Tanda seru terbalik
¢ 00A2 162 Tanda sen (Cent)
£ 00A3 163 Tanda Poundsterling
¤ 00A4 164 Tanda mata uang (Currency)
¥ 00A5 165 Tanda Yen
¦ 00A6 166 Garis tegak putus-putus (broken bar)
§ 00A7 167 Section sign
¨ 00A8 168 Diaeresis
© 00A9 169 Tanda hak cipta (Copyright)
ª 00AA 170 Feminine ordinal indicator
« 00AB 171 Left-pointing double angle quotation mark
¬ 00AC 172 Not sign
­ 00AD 173 Tanda strip (hyphen)
® 00AE 174 Tanda merk terdaftar
¯ 00AF 175 Macron
° 00B0 176 Tanda derajat
± 00B1 177 Tanda kurang lebih (plus-minus)
² 00B2 178 Tanda kuadrat (pangkat dua)
³ 00B3 179 Tanda kubik (pangkat tiga)
´ 00B4 180 Acute accent
µ 00B5 181 Micro sign
00B6 182 Pilcrow sign
· 00B7 183 Middle dot